Yanu

Yanu

Sabtu, 15 November 2014

Anakku dan Philippine

Hidup selama lebih dari satu tahun di Philippine, tepatnya di Angeles City bersama suami tercinta. Menemaninya sampai menyelesaikan Gelar Doktornya di Angeles University Foundation adalah nikmat yang Alloh berikan kepada saya, walaupun kami harus mempertaruhkan kebersamaan bersama anak-anak kami. Selama hidup di Philippine, anak-anak saya tinggal bersama orangtua saya di Pemalang, berat rasanya pada awal perpisahan kami, namun hari berat itu perlahan terkikis dengan selalu menghadirkan rasa syukur atas nikmat Alloh. Kebahagiaan tidak harus bersama-sama, ada saatnya untuk jauh satu sama lain tetapi tetap merasakan bahagia. Itulah kami, anak-anak saya memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolahnya di Philippine karena mereka selalu protes tidak ada waktu bermain. Karena memang kebanyakan sekolah di Philippine, kegiatan belajarnya sampai sore dan dalam kelas yang besar. Anak-anak saya juga terkendala dengan bahasa keseharian teman-temannya. Teman-temannya selalu menggunakan bahasa Tagalog, dan buku penunjang belajarnya menggunakan Bahasa Inggris. Maka dari itu, anak saya memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan melanjutkan sekolah di Indonesia. Mereka bahagia tinggal di Indonesia, berjumpa dengan teman-teman yang mempunyai satu bahasa dan selalu bahagia di sekolahnya. Tekad mereka bulat untuk tidak kembali lagi ke Philippine untuk belajar, tetapi mereka akan kembali ke Philippine untuk berlibur. Setidaknya mereka sudah pernah merasakan hidup di Philippine dan mempunyai pengalamn yang berharga selama disini. Pengalaman akan membawanya kepada manusia yang dewasa dan matang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar