Yanu

Yanu

Sabtu, 15 November 2014

Sekolah Ini Dibuat Dengan Cinta

Mempunyai sekolah sendiri adalah cita-cita saya selama ini. Saya adalah seorang ibu rumah tangga yang kesehariannya mengantarkan dan menunggu anak saya sekolah saat anak-anak saya duduk di Taman Kanak-Kanak. Saya mempunyai dua orang anak yang berbeda sifat dan karakternya. Anak pertmana saya, waktu dia duduk di sekolah TK, sangat sulit untuk membuat dia mandiri sendiri di sekolah, jadi selama satu tahun saya harus menunggui sekolahnya, dan harus duduk disebelahnya. Saya bersama adiknya menungguinya didalam kelas selama 1 tahun. Ada rasa kesal, senang, kasihan didalam benak saya pada saat itu. Saya kehabisan akal bagaimana supaya anak saya bisa mandiri didalam kelas. Ternyata pengalaman menunggu selama 1 tahun didalam kelas, menginspirasi saya untuk membuat sekolah Pendidikan Anak Usia Dini sendiri. Kebetulan lingkungan tempat tinggal saya yang berada di desa, dan banyak sekali anak-anak kecil bermain-main, membulatkan niat saya untuk membuat sekolah Kelompok Bermain
Dukungan suami yang begitu besar dan motivasinya adalah semangat saya untuk mewujudkan mimpi saya. Saya secara resmi membuka sekolah Kelompok Bermain saya pada tanggal 11 April 2010. Sekolah yang diawali dengan satu ruang tidur yang disulap sebagai 1 ruang kelas dengan berbagai macam permainan edukatif yang berusaha saya belikan untuk bermain anak-anak. Suami saya adalah donatur utama sekolah saya, dia membelikan berbagai macam mainan anak, meja anak, dan berbagai macam atribut yang dibutuhkan untuk bermain dan belajar anak selama disekolah.  dan menyediakan 1 ruang kelas disebelah rumah kami.

Senang rasanya bisa mendirikan sebuah lembaga pendidikan sendiri, apalagi bergerak dibidang yang berhubungan dengan anak-anak. Pada awalnya saya menjalankan sekolah Kelompok Bermain seorang diri, dengan 1 bulan bantuan masukan dan arahan dari dosen PG PAUD Universitas Muhammadiyah Purwokerto yaitu Bu Anita Rosalina, Bu Yuki Widiasari, dan Bu Melati Ismi Hapsari yang pada saat itu mereka bersedia datang ke sekolah saya untuk mengajarkan kepada saya bagaimana berinteraksi dengan anak-anak melalui belajar mengajar. Saya mendapatkan banyak pengalaman dari mereka. Mereka selalu membuat saya semangat dan menjadi hangat ketika berinteraksi dengan anak-anak. Mereka membantu memberikan parenting terhadap orangtua murid yang belajar di Kelompok Bermain saya. Berkat bantuan dan kerjasamanya saya bisa menemukan cara baru dan kegiatan baru untuk kegiatan belajar. Saya banyak berterimakasih kepada mereka. Dengan banyaknya anak yang mendaftar disekolah saya, saya sampai kewalahan menghadapi mereka. Masih ada rasa gugup, canggung, malu, ragu-ragu, kurang hangat dengan mereka.

Berjalannya waktu rasa itu perlahan mulai menghilang dan Alloh menggantinya dengan rasa yang gembira, ceria, asik, menyenangkan ketika berada dengan anak-anak. Saya bersyukur bisa menjalankan Lembaga Pendidikan saya sampai sekarang. Sekarang sekolah saya sudah mempunyai gedung sendiri dengan 2 ruang kelas, 1 aula. Ada 5 guru yang luar biasa yang bersedia bermain-main mengajar dan membentuk karakter anak-anak disekolah saya.

Saya bersyukur, berkat dukungan penuh suami saya bisa mewujudkan cita-cita saya. Masih ada banyak cita-cita yang ada dalam benak saya yang ingin saya capai. Inshaa Alloh perlahan lahan dengan semangat dan ilmu pengetahuan, saya bisa menggapai cita-cita saya.
Jangan pernah ragu-ragu untuk memulai sebuah kebaikan dan kegiatan yang bermanfaat. Karena ragu-ragu dan kekhawatiran yang berlebihan akan kegagalan itu tidak akan pernah terjadi jika kita yakin kita bisa melakukannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar