Yanu
Minggu, 16 November 2014
Menjadi Siswa di Angeles University Foundation
Sekolah diluar negri dan mempunyai banyak teman diluar negri adalah sesuatu yang tidak pernah terbayang dalam pikiran dan benak saya pada saat itu. Setelah 8 tahun sebagai ibu rumah tangga, bekerja sebagai istri dan ibu dirumah saja dan mempunyai kesibukan berkecimpung didunia anak-anak melalui sekolah Kelompok Bermain saya, akhirnya apa yang saya selama ini tidak bayangkan dan impikan benar-benar terlaksana. Sungguh ajaib memang, hidup itu penuh dengan rahasia Alloh yang sewaktu-waktu akan ditampakkan betapa indahnya hadiah itu. Berawal dari menemani suami saya kuliah, mengambil gelar Doktor di salah satu universitas swasta di Philippine.
Sebagai seorang dosen di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Suami saya harus mengambil gelar Doktor demi prestasi akademiknya. Suami saya mendapatkan beasiswa dari Dinas Perguruan Tinggi Indonesia dan memilih Angeles University Foundation sebagai sekolah pilihannya di luar negri. Saya sebagai seorang istri berfikir bahwa suatu kewajiban bagi saya untuk ikut suami menemaninya, menyemangatinya, dan selalu mendukungnya. Saya rela meninggalkan sejenak sekolah Kelompok Bermain saya dan menyerahkan kepada guru saya unutk mengelola dan mengajar anak-anak demi berkumpul bersama suami saya. Perasaan senang yang luar biasa dalam hati saya karena saya bisa ke luar negri dan melihat negara lain selain Indonesia. Setelah berbulan-bulan kami tinggal disini yang mana pada awalnya anak-anak saya turut serta bersama saya pindah sementara ke Philippine. Dan karna anak saya tidak nyaman dan betah tinggal disini kemudian saya bawa pulang kembali ke Indonesia, dan memutuskan untuk menitipkan mereka kepada orangtua saya di Pemalang. Saya tetap setia menemani suami sampai lulus mendapat gelar Doktornya di sini.
Terbesit dalam benak suami saya dan menyarankan kepada saya untuk melanjutkan kuliah lagi. Pada awal rencana kuliah saya adalah mengambil jurusan Early Childhood Education atau Jurusan Pendidikan untuk Anak Usia Dini, tetapi jurusan yang saya inginkan tidak ada di universitas suami saya. Jurusan yang saya inginkan hanya ada di Manila (Ibu kota Philippine), yang mana harus menempuh 4 jam perjalanan dari Universitas suami saya. Sehingga saya mengurungkan niat saya untuk mengambil jurusan tersebut. Suami saya menyarankan untuk melanjutkan kuliah sesuai dengan jurusan yang dulu diambil saat kuliah S1 yaitu Pendidikan Bahasa Inggris. Saya berfikir 100 kali untuk masuk ke jurusan itu lagi, karena saya sudah tidak berminat lagi dan sudah memudar dalam pikiran saya. Saya mengetahui kelemahan saya, jadi saya berat untuk menerima pilihan suami saya. Tetapi perlahan dengan nasehat dan dukungan suami, saya berat hati menerima saran suami saya untuk masuk ke Jurusan Master of Education Majoring in English. Saya mulai kuliah di luar negri, tepatnya di Angeles University Foundation (AUF) pada tanggal 27 Januari 2013. Perasaan itu tidak pernah terbayang dalam pikiran dan hati saya, karena 8 tahun sebagai ibu rumah tangga dan belum mempunyai pengalaman mengajar yang cukup dalam, serta ilmu yang dulu didapatkan dibangku kuliah sarjana sudah perlahan memudar dalam pikiran saya.
Dengan motto seperti itu, perlahan saya mempunyai kepercayaan diri. Terutama percaya diri saat berinteraksi dengan teman dan professor menggunakan bahasa Inggris yang sedikit saya bisa. Perlahan dengan tidak disadari kemampuan saya mulai meningkat, saya mengetahui itu karena orang terdekat saya mengatakan demikian. Saya senang, mulai bertambah rasa percaya diri, tidak canggung dan minder lagi. Saya berharap rasa semacam itu cepat pergi dalam diri saya, karena menyiksa dan menguras tenaga dan pikiran saya.Kepercaya dirian saya semakin meningkat ketika saya banyak teman dan sering berinteraksi dengan mereka.
Perlahan rasa semacam itu saya kikis dengan banyak belajar dan membaca terutma membaca jurnal dan artikel di internet, serta berbagai macam tips saya pelajari demi meningkatkan kepercayaan diri saya. Saya beruntung mempunyai dosen yang baik hati di AUF. Mereka membimbing dan mengerti kelemahan saya sebagai siswa asing dengan kemampuan yang berbeda dengan siswa asli Philippine. Saya suka sekali mendengarkan dosen saya saat mengajar didepan kelas. Mereka fasih berbahasa Inggris seolah tidak ada kendala yang dihadapi. Begitupun dengan teman satu kelas saya, mereka lancer dalam berbahasa Inggris walaupun dalam kehidupan sehari-hari mereka menggunakan bahasa Tagalog. Saya sering membayangkan ingin seperti mereka, bisa berbahasa dengan lancer. Yah…saya menyadari karena di Philippine, Bahasa Inggris adalah bahasa kedua mereka. Sehingga bukan merupakan suatu kendala jika mereka terus menerus berbahasa Inggris. Sedangkan di Indonesia Bahasa Inggris adalah bahasa Asing yang mana tidak semua orang bisa menggunakannya, kecuali orang yang mengikuti kursus atau dalam kesehariannya menggunakan Bahasa Inggris. Ah saya selalu mengenyampingkan perasaan semacam itu, yang terpenting bagi saya adalah saya bisa belajar dan mencari pengalaman disini. Terus membaca dan selalu berlatih berbicara bahasa Inggris adalah usaha yang saya lakukan untuk meningkatkan kemampuan saya. Jika saya selalu memandang rendah kemampuan saya, saya tidak akan maju dan akan cepat menyerah. Sekarang saya menikmati sekali sekolah disini. Sekarang saya sudah menempuh semester 3. Semester depan adalah semester terakhir course saya. Setelah itu saya akan mengikuti ujian comprehension, dan lanjut ke Thesis. Harapan saya, saya bisa menyelesaikan studi saya tepat waktu dan lulus membawa pulang ijazah S2 saya. Cita-cita saya adalah bisa menjadi guru ketika pulang ke Indonesia bersamaan dengan mengelola dan mengembangkan sekolah yang saya miliki. Dengan ilmu kita bisa mendapatkan yang kita inginkan, dengan ilmu kita bisa berbuat baik kepada sesama, dengan ilmu kita bisa mendapatkan pengalaman yang berharga.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
jadi keinget masa itu
BalasHapus