Yanu

Yanu

Selasa, 18 November 2014

Hadiah Terindah: Suami



Menjadi seorang istri adalah anugerah yang indah. Dapat melayani suami, selalu mendengarkan curahan hatinya, memberikan semangat, mendampinginya dan menjadi bagian dalam hidupnya adalah hal yang paling menyenangkan dan harus kita syukuri. Mempunyai pendamping hidup yang sabar, sayang, dan selalu menuntun kita berbuat yang lebih baik adalah impian semua wanita. Saya telah mendapatkan itu, dan saya bersyukur atas itu. Saya tidak pernah menyesal atas usaha yang saya lakukan untuk menaklukkan hatinya dahulu. Bukan hanya laki-laki yang mampu menaklukkan hati wanita, wanitapun bisa menaklukkan hati seorang laki-laki, selama laki-laki tersebut adalah laki-laki yang baik, sholeh, kenapa tidak, kita berusaha sekuat tenaga untuk bisa menjadi pendamping hidupnya. Tentu saja dengan jalan yang santun. Jika kita ingin mendapatkan yang terbaik maka kita juga harus berbuat baik juga. Laki-laki yang baik akan memilih wanita yang baik, pasti pilihannya adalah wanita yang baik hati, ramah, dan bertutur kata baik. Sekarang saya sudah menaklukkan hatinya, menjadikannya teman hidup, belahan jiwa saya dan pangeran saya. Sungguh luar biasa indah hadiah yang Alloh berikan kepada saya. Bagi saya, dia adalah laki-laki terbaik dan tersabar.
Suami adalah panutan dan imam. Dan dia telah membuktikan itu. Dia selalu memberikan nasehat untuk saya, sehingga saya mempunyai jalan keluar atas masalah-masalah yang saya hadapi. Dia selalu mengaji untuk saya, membacakan Al-qur’an dan menceritakan artinya kepada saya. Setiap kali ada cerita di dalam Al-Qur’an yang menarik, dia akan bersedia menceritakan semua isi ceritanya kepada saya. Sebagai bentuk nasehat secara tidak langsung untuk saya. Dari pertama kita menikah sampai sekarang dia tidak pernah bosan membacakan ceritanya untuk saya. Dengan sikap kesehariannya yang selalu semangat, selalu berkata mudah menyikapi masalah yang dialaminya, tidak pernah mengeluh, takut jika berbuat salah, sholat tepat waktu, tahajut yang tidak pernah putus, selalu membaca Al-qur’an  menjadikan saya merasa termotivasi, dan merasa malu jika saya tidak seperti itu. Masih berat bagi saya untuk mengikuti semua contoh-contoh yang ia berikan dikehidupan sehari-hari, namun saya berusaha untuk melakukannya. Tentu saja saya merasa hidup saya berarti dan menjadi lebih baik setiap harinya. Saya tidak pernah bosan walaupun seharian kita berkumpul dirumah berdua saja. Kita selalu bercanda seperti anak kecil, mengisi hari-hari kita dengan kata-kata motivasi kecil yang membuat kita selalu bersyukur atas nikmat yang Alloh berikan kepada kita. Suami bukan hanya teman berbagi kebahagian, disaat sulit dan bermasalahpun, dia sebagai orang yang membuat saya tenang, aman, dan terlindung. Dia selalu bilang kepada saya bahwa Alloh itu akan selalu memberikan rizki kepada hambanya, selama kita selalu melakukan hal yang diperintahkannya. Rizki bukan hanya berbentuk uang, keberuntungan pun adalah rizki. Justru keberuntungan merupakan rizki yang sangat indah. Karena Alloh memberikan sesuatu disaat kita butuh, maka kita diberikan keberuntungan. Didalam keberuntunga itu ada kemudahan kemudahan. Tidak semua orang mendapatkan itu. Jika kita selalu bersyukur maka, hidup kita dipenuhi keberuntungan setiap waktu. Sebetulnya Alloh selalu memperingatkan kita dalam bentuk apapun, cuma terkadang kita tidak menyadarinya. Hanya orang-orang yang bersyukur yang menyadari hal itu. Jika kita selalu sholat dan tahajut tanpa putus, Alloh selalu menyelamatkan kita dari perbuatan buruk yang akan merugikan kita. Jika kita selalu berbuat baik kepada orang lain dengan ikhlas, Alloh akan memberikan jalan kemudahan dan akan dipertemukan kepada orang-orang yang baik. Alloh akan menyelamatkan kita dari orang-orang yang ingin berbuat jahat kepada kita. Selalulah bersyukur atas nikmat yang diberikan, tidak semua orang merasakan hidupnya indah seberuntung kita. Itu adalah nasehat-nasehat yang selalu dia tanamkan didalam benak saya, hingga masuk kehati saya. Inshaa Alloh saya akan melakukannya. Terimakasih atas semuanya suamiku…..



Yanu, 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar